Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah R.I. yang menaungi dan membina para Usaha
Kecil dan Menengah di Indonesia dalam promosi dan marketingnya disamping
mengadakan exhibisi baik secara domestik maupun ke berbagai negara asing secara
gratis pula, memiliki divisi khusus untuk program pinjaman lunak dengan
Undang-Undang Koperasinya agar para UKM / SME’s Co dan para pengrajin tetap
dapat berkarya memproduksi aneka produk dan jasanya yang benar-benar potensial
ekspor dilengkapi dengan pusat promosi sebagai tempat display berbagai aneka
produknya yang disebut SPC Center kawasan Jalan Gatot Subroto Jakarta Selatan,
sebagai tempat yang sangat strategis pula.
Selain
memiliki divisi khusus, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah R.I.
juga memilki divisi Trading Board yang mengkhususkan diri membantu para UKM / SME’s
Co dan para pengrajin yang menyebar di setiap provinsi di Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dikelola oleh para professional dibidangnya, khususnya
dalam berbagai networking. Bahkan untuk aneka produk unggulan ekspor
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah R.I. juga membuat
majalah-majalah khusus untuk disebar ke berbagai instansi termasuk ke berbagai
kedutaan R.I yang berada di setiap negara asing.
Para
UMKM / SME’s Co / perorangan yang memiliki dan / atau memproduksi aneka produk
dan jasa dapat bergabung dengan Kantor Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah sebagai mitra binaannya sesuai dengan kualitas produksinya. Jika memang
aneka produk itu sangat potensial, segala kegiatan pameran baik secara domestik
maupun secara internasional juga dapat disertakan walau hanya sebatas sample
produknya itu, tergantung dari kemampuan para UMKM / SME’s Co itu sendiri,
bagaimana dapat menggunakan fasilitas yang telah diberikan itu.
Namun
sangat disayangkan, hingga naskah ini di upload masih banyak para UMKM / SME’s
Co di daerah yang pada belum mengetahui bagaimana cara dan bergabung dengan
Kantor Kementerian Koperasi itu walau di setiap daerah telah terdapat Kantor
Dinas Koperasi yang bersangkutan. Bahkan ada beberapa usahawan yang malas
bergabung dengan Kantor Dinas Koperasi dengan alasan “RIBET” dan “BANYAK ATURAN”
yang merasa dihadapkan pada segala regulasi dan aturan itu dan/atau mereka
mengatakannya malas berhadapan dengan birokrasi yang bertele-tele.
Penyeleksian
yang sangat ketat dari instansi terkait juga membuat para UMKM / SME’s Co /
perorangan menjadi semakin malas jika harus bertanding dengan produsen lain
yang memiliki produk lain yang diunggulkan oleh instansi terkait sementara
produk-produk para UMKM / SME’s Co yang hanya usaha kecil / perorangan hanya
dilirik sebelah mata dengan senyum sinisnya itu. Seperti terdapat ketidak
adilan dalam membina para pengusaha muda walau mereka telah berusaha semaksimal
mungkin sesuai dengan kemampuannya itu.
Regulasi
yang sangat ketat sebaiknya diubah agar para pengusaha kecil dan menengah dapat
bersinergi pula dan mereka dapat dirangkul agar tidak merasa di anak tirikan. Agar
tetap dapat berkembang dan berkembang menjadi pengusaha yang sukses sesuai
dengan bidangnya masing-masing. Gerakan kewirausahaan terlalu ketat menyeleksi
para usaha kecil dan menengah itu seperti yang sedang kontes saja. Empati pada
para usahawan harus tetap dilakukan karena para usahawan juga sebagai penggerak
roda perekeonomian baik di daerah maupun di kota-kota besar termasuk di Jakarta
sebagai Kantor Pusatnya itu.
Bagaimana
menurut Anda? Dan solusinya bagaimana?
=====o0o=====
