Angkatan kerja sebagai
para pencari kerja (Career) di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
semakin hari semakin banyak jumlahnya dan tidak dapat teratasi, baik oleh pihak
pemerintah maupun oleh pihak swasta, sementara lapangan pekerjaan yang ada sangat
terbatas jumlahnya dan bahkan korporasi-korporasinya banyak yang pada gulung
tikar. Setiap tahunnya para pencari kerja semakin bertambah seiring pertumbuhan
dan perkembangan jumlah penduduk dan sekaligus pertambahan angkatan kerja baru
yang baru selesai dari berbagai lembaga edukasinya, baik lembaga edukasi
pemerintah maupun lembaga-lembaga edukasi swasta yang tersebar di seluruh NKRI,
mulai dari lembaga-lembaga edukasi kejuruan dan lembaga edukasi umum hingga
perguruan tinggi ternama dengan berbagai gelar edukasinya.
Pertambahan para
pencari kerja yang belum sempat mendapatkan pekerjaan ditambah lagi oleh para
karyawan yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang korporasinya gulung
tikar semakin menambah banyaknya jumlah angkatan kerja yang tidak seimbang
dengan pertumbuhan dan perkembangan perekonomian secara makro dalam persaingan
tenaga-tenaga kerja potensial yang memiliki skill dibidangnya masing-masing
yang semakin tidak dapat dibendung lagi keberadaannya, mulai para tenaga kerja
dari Indonesia itu sendiri maupun Sumber Daya Manusia (SDM) dari berbagai
negara yang dengan mudahnya dapat berkerja di NKRI di berbagai korporasi degan
berbagai jabatan.
Sebagian para pencari
kerja di NKRI yang melebihi batas penduduk ada yang menjadi para Tenaga Kerja
Indonesia (TKI) ke beberapa negara asing dan ada pula yang berwiraswasta namun
jumlahnya sangat sedikit, mengingat yang memiiliki jiwa kewirausahaan
“Entrepreneurship” sangat jarang jumlahnya, kecuali bagi mereka yang sangat gigih
berjuang ingin menjadi para pengusaha yang berhasil dan sukses dibidangnya
masing-masing. Yang didukung oleh berbagai fasilitas dan kemampuan secara
spesifik, juga didukung dengan permodalan yang lebih dari cukup termasuk
kepercayaan dari berbagai pihak, mencerminkan profesionalme dibidangnya membuat
kecemburuan sosial yang tajam yang sewaktu-waktu akan berubah dan beraksi.
Dan ribuan, bahkan
jutaan para pencari kerja selalu mengunjungi Job Expo dan lain sejenisnya yang
sering diselenggarakan demi mendapatkan pekerjaan yang diharapkannya sesuai
dengan kemampuannya masing-masing, termasuk para pencari kerja korban PHK dari berbagai
korporasi yang sebagian besar jumlahnya memiliki tanggung jawab yang sangat
besar di keluarganya. Jutaan lamaran kerja setiap harinya menumpuk dan
diekspedisikan oleh jasa titipan kilat (Forwarder) ke berbagai korporasi
tujuannya, termasuk lamaran-lamaran kerja memalui E-Mail yang tidak kalah banyak
jumlahnya berseliweran di dunia maya ini.
Dari hasil survey
penulis para angkatan kerja yang ada; 90% dari jumlahnya menginginkan bekerja
di berbagai perkantoran sementara yang 10% menginginkan menjadi pengusaha atau
berwiraswasta namun mereka terbentur dengan berbagai fasilitas dan permodalan
yang jumahnya cukup besar. Para angkatan kerja yang memiliki jiwa kewirausahaan
perlu mendapatkan perhatian khusus pula dan perlu diberikan sarana dan
prasarana termasuk perlu diberikan pembekalan-pembekalan, mulai dari
pelatihan-pelatihan dan training-training secara khusus yang spesifik
dibidangnya masing-masing, termasuk diberikan permodalan yang cukup sebagai
mitra binaan yang memenuhi persyaratan yang dibutuhkan demi menekan pembengkakkan
jumlah angkatan kerja yang akan meledak.
=====o0o=====
